New Clark, PB PASI - Sempat cedera berkepanjangan dan terpaksa istirahat dari latihan selama dua bulan akibat cedera tumit ternyata tak membuat Emilia Nova kehilangan kemampuannya. Senin sore, (9/12) menjadi hari pembuktiannya. Emilia N ova yang akrab disapa Emil mampu menyelesaikan tugas dengan baik yaitu merebut medali emas nomor 100 M Gawang Putri di New Clark Athletics Stadium, Filipina.
"Rasanya bahagia banget bisa menyumbangkan medali emas," kata Emilia Nova yang ditemui usai lomba.
Perjuangan Nova memang cukup berat saat persiapan menuju SEA Games Filipina. "Persiapan saya tahun ini sempat terhambat karena cedera tumit. Saya sempat istirahat dua bulan sama sekali tidak lari. Terus drop banget. Tapi, Alhamdulillah beberapa bulan kondiai membaik tetapi terkadang masih suka terasa nyeri. Cuma saya yakin saja kalau rezeki saya juara, ya juara aja," ujarnya.
Ketika ditanyakan ada kesulitan lain untuk bisa merebut emas, Emil menjawab, "Sebenarnya mudah sih kalau saya latihannya rutin. Lawan terberat itu adalah diri sendiri."
Di nomor 100 M Lari Gawang Putri, Emil mencatat waktu terbaik 13,61 detik. Medali perak direbut Tran Thi Yen Hoa (Vietnam) 13,75 detik dan Binte Zaini Nur Izlyn (Singapura) dengan waktu 13,92 detik meraih perunggu.
Ke depannya, Emil menyatakan masih terus berupaya untuk menyiapkan diri menghadapi Olimpiade 2020 Tokyo.
Hf
New Clark, PB PASI - Pejalan cepat nasional Hendro Yap berhasil mempertahankan dominasinya di nomor jalan cepat 20 km. Berlaga di Clark city, sekitar 1 jam perjalanan dari stadion New Clark, Hendro berhasil masuk finisih di urutan pertama dengan catatan waktu satu jam 31 menit: 20 detik. Sementara pejalan cepat Vietnam Xuanh Vihn Vo menduduki posisi kedua dengan waktu berselisih hanya 18 detik dari waktu Hendro.
Medali perunggu diraih pelari dengan Moe Main Nyi Nyi dengan waktu 33 menit : 1 menit. Dengan hasil ini, Hendro mempertahankan gelar tak terkalahkan di nomor 20 km jalan cepat dengan perolehan 4 medali emas dari 4 kali SEA Games yang diikutinya yaitu Sea Games 2013, 2015, 2017, dan 2019
HF
hf
New Clark, PB PASI - Atlet Agustina Mardika Manik berhasil merebut medali perak pada nomor 1.500M, pada SEA Games XXX Filipina 2019 yang berlangsung di Athletics Stadium, New Clark, Minggu (8/12).
"Perlombaan hari ini sangat menguji mental. Karena saya harus memiliki jiwa yang tenang, jangan gegabah. Ini SEA Games pertama saya. Jadi saya bermainnya tenang, rileks, tapi pasti," ucap Agustina yang meraih capaian waktu 4 menit 22,60 detik itu.
Posisi pertama diraih pelari Vietnam, Nguyen Thi Oanh yang membukukan waktu 4 menit 17,31 detik. Sementara medali perunggu diraih oleh rekan senegaranya, Phuong Anh Khuat yakni selama 4 menit 23,47 detik.
Saat memulai pertandingan, Agustina sempat melakukan sprint dulu. Belakangan menjelang finish, dia mempercepat lari dan melaju kencang. "Iya, itu taktik saya. Awalnya saya ngikut saja. Saya sudah tahu kemampuan yang juara tadi. Kalau ngikut [kecepatan] yang juara, pasti habis di putaran pertama. Jadi pakai taktik, ngikut dari belakang dulu. Baru terakhir habis-habisan," imbuh dia.
Pelatih Agustina, Alexander Resmol mengacungkan jempol atas prestasi dara kelahiran 18 Januari 1995 itu. "Dia kan memang kurang jam terbang. Kasihan, selama ini dia cuma sekali bertanding di kejuaraan daerah saja. Terakhir langsung masuk event internasional ini," jelas Alexander.
Ke depannya, perempuan berjilbab asal Sumatera Utara itu bertekad lebih baik lagi.
Flo
New Clark, PB PASI - Atlet Maria Natalia Londa akhirnya memastikan diri meraih medali emas nomor lompat jauh putri yang menjadi andalannya. Meski catatan lompatannya masih jauh dari lompatan terbaiknya yaitu 6,45 meter, Maria sukses merebut posisi pertama pada helatan SEA Games XXX Filipina 2019. Rekor lompatan Maria sendiri mencapai 6,7 Meter yang dibuat pada SEA Games 2015 di Singapura.
"Puji Tuhan hari ini bisa dapat emas. Terima kasih buat PASI, semua ofisial, juga pengurus di tingkat daerah," ucap dia usai pengalungan medali di Athletics Stadium, New Clark, Minggu (8/12).
Posisi kedua diisi atlet Thailand, Parinya Chuaimaroeng dengan catatan 6,23 meter. Sementara medali perunggu jatuh pada atlet Vietnam, Thi Mong Mo Vu yakni 6,16 meter.
Maria menyatakan pada lomba kali ini ia jauh lebih rileks dibandingkan saat bertanding di nomor lompat jangkit sehari sebelumnya. Di nomor tersebut, dia merebut medali perak.
Alasannya, sepanjang karir dia, dia kerap cedera akibat lompat jangkit. Lebih jauh lagi, Maria berencana ini akan menjadi SEA Games terakhir dia.
"Rencananya ini memang SEA Games terakhir saya. Tapi kalau nanti belum ada yang bisa gantikan saya, mungkin saya masih akan ikut lagi," imbuh wanita kelahiran 29 Oktober 1990 itu.
"Pesan saya buat adik-adik, terus berlatih dengan disiplin. Hasil itu butuh proses panjang. Jangan menyerah," tutupnya.
Flo
New Clark, PB PASI - Pelari jarak jauh Odekta Elvina Naibaho sukses merebut posisi ketiga dalam lomba lari nomor 10.000 meter putri pada cabang olahraga (cabor) atletik SEA Games XXX Filipina 2019 yang berlangsung di Athletics Stadium, New Clark, Minggu (8/12). Dia membukukan waktu 36 menit 42,28 detik. Odekta yang baru pertama kali turun di SEA Games sukses meraih medali perunggu.
Pelari senior Indonesia, Triyaningsih yang juga turun di nomor yang sama, hanya mampu di posisi keempat. Atlet yang telah mengoleksi setidaknya 11 medali emas SEA Games ini hanya mencatatkan waktu 37 menit 54,18 detik.
"Kemarin (Saat marathon) saya enggak finish karena heat stroke. Untuk bangkit lagi memulihkan motivasi di sini sangat berat sekali. Tapi optimis saja. Saya dedikasikan untuk semua teman saya yang menyemangati dan mendorong untuk tetap berjuang di sini," ucap Odekta usai pertandingan.
Posisi pertama dan kedua nomor 10.000 m putri diraih atlet Vietnam, Thi Hue Pham dengan waktu 36 menit 23,44 detik dan Hong Le Thi Pham (36 menit 32,24 detik).
"Teman-teman bilang jangan menyerah, masih ada satu hari lagi. Dari semua motivasi itu, saya bilang sama pelatih saya, oke saya mau coba lagi. Pada akhirnya, Tuhan menjawab. Bukan kemarin, tapi hari ini," kata Odekta kemudian.
Seperti diketahui, pada nomor full marathon, Jumat (4/12), Odekta gagal masuk finish. Dia sempat limbung dan kemudian dipapah sang pelatih Wita Witarsa saat memimpin lomba di 600 meter jelang titik akhir.
New Clark, PB PASI - Atlet Agus Prayogo kembali menyumbangkan medali. Kali ini, medali perak berhasil diraihnya di nomor 10.000 m pada helatan SEA Games XXX Filipina 2019 yang berlangsung di Athletics Stadium, New Clark, Sabtu (7/12).
"Sebenarnya ini sudah saya prediksi, karena memang jadwal seperti ini tidak terduga. Dan itu kebijakan dari penyelenggara, sehingga saya tidak bisa berbuat banyak. Alhamdulillah kemarin dapat medali emas di marathon, hari ini saya masih bisa mempersembahkan medali perak untuk Indonesia," ucapnya usai berlaga.
Ketika memasuki 3.000 meter terakhir, Agus sempat sedikit melambat. Dia mengakui tenaganya seolah hilang sebab sehari sebelumnya berlaga di nomor full marathon.
"Kemarin habis marathon, saya langsung di-treatment. Saya pikir satu hari kurang maksimal ya untuk saya bisa pulih dan tampil maksimal di 10.000M ini," imbuh dia.
Perjuangan Agus belum usai. Senin (9/12) besok dia masih akan turun di nomor 5.000 meter. "Persiapan 5.000 saya maksimal saja, yang terbaik. Masih ada waktu istirahat dua hari," ucap pria berpangkat letnan dua TNI ini.
Flo
New Clark, PB PASI - Cabang olahraga (cabor) atletik kembali menyumbang medali emas bagi Indonesia. Kali ini, giliran Sapwaturrahman yang turun di nomor long jump (lompat jauh) putra.
Bertanding di New Clark City Athletics Stadium, Sabtu malam (7/12), Sapwaturrahman merebut medali emas dengan mencatat lompatan sejauh 8,03 meter.
Lompatan tersebut juga membawa Sapwaturrahman memecahkan rekor lompat jauh SEA Games. Sebelumnya, rekor lompat jauh dipegang atlet asal Filipina, Hendry Dagmil dengan lompatan sejauh 7,87 m yang diukir pada 2007.
''Saya belum puas walaupun memecahkan rekor SEA Games. Target utama saya adalah lolos Olimpiade. Ke depan, saya akan terus mencoba memperbaiki catatan saya,'' ujar Sapwaturrahman.
Medali perak nomor lompat jauh putra ini berhasil dibawa pulang wakil Malaysia, Andre Anura dengan lompatan sejauh 8,02 m. Sedangkan medali perunggu direbut wakil Thailand, Suttisak Singkhon dengan lompatan sejauh 7,89 m.
Usai bertanding, Sapwaturrahman bergegas menuju bangku penonton dan memeluk pelatihnya, Arya Yuniawan Purwoko sembari sedikit terisak.
"Saya sempat resign dua tahun dari lari. Sekarang coba lagi dan malah langsung dapat emas," ucap dia.
Coach Arya lantas menjabarkan keharuan Safwan, demikian dia akrab disapa oleh sang pelatih. "Supaya dia selalu jadi nomor satu," ucap Arya.
Aslinya sejak masih duduk di bangku sekolah, Safwan fokus pada nomor lompat jauh. Namun ketika masuk Pelatnas, dia dialihkan ke nomor lari. Sayangnya, tiga kali bertanding di SEA Games, Safwan gagal meraih medali pada sprint tersebut. Puncaknya, dia sempat berhenti dari atletik pada 2105-2017.
Adalah sekretaris umum PB PASI Tigor Tanjung yang kemudian mengontak Arya untuk kembali mengajak Safwan bergabung di Pelatnas. Keduanya berlatih panjang dengan target Olimpiade. Tak sia-sia, Safwan sukses menggondol medali perunggu di ajang Asian Games 2018 Agustsu 2018 lalu. Ia juga berhasil memecahkan rekornas lompat jauh. Kini, Safwan sukses merebut emas SEA Games.
"Masih agak sulit memang mengejar Olimpiade karena jumlah event yang diikuti masih belum banyak. Tapi kita masih ada waktu mengejarnya," ujar Arya optimis.
Flo
New Clark, PB PASI - Letda Agus Prayogo akhirnya membuktikan layak mendapat julukan 'raja lari jalan raya' Indonesia. Pelari kelahiran Bogor, ini sukses merebut emas di nomor marathon Putra pada helatan SEA Games XXX Filipina 2019 di New Clark, Filipina, Jumat pagi (6/12).
"Saya senang sekali ya bisa kembali menyumbangkan emas buat Indonesia, terutama di nomor marathon. Ini adalah medali emas pertama saya untuk marathon. Ini juga emas pertama untuk tim atletik. Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk teman-teman, semoga juga bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia," ujar Agus ketika ditemui usai bertanding.
Agus mencatatkan waktu 2 jam 26 menit 48 detik. Peringkat kedua diraih Namket Samchai asal Thailand dengan raihan waktu 2 jam 27 menit 18 detik. Medali perunggu jatuh ke tangan Malaysia, atas nama Mohamad Muhaizar dengan 2 jam 33 menit 8 detik. Sementara, atlet Indonesia lainnya, Welman David Pasaribu finish di tempat keempat.
Dengan demikian ini menjadi emas keenam Agus sepanjang keikutsertaanya di ajang SEA Games. Dia sendiri kerap turun di nomor 5000m dan 10000m. Pada full marathon 42K di SEA Games Kuala Lumpur 2017, Agus terpaksa berpuas diri dengan medali perak.
Menurut Agus, tantangan terbesar saat berlomba di Filipina adalah soal rute. Dia tak menyangka hampir 99 persen rutenya merupakan beton cor, dan bukan aspal. Pasalnya, New Clark memang venue baru yang dibangun pihak Filipina dan masih belum tuntas sepenuhnya."Otomatis itu lebih berat dan lebih menantang buat kaki saya," imbuh dia.
Tantangan lain yakni faktor cuaca. Saat starting pukul 05.45 pagi ini, matahari belum tampak. "Tapi sekarang ya kelembaban itu tak bisa dibohongi ya," ujar Agus.
Flo
Jakarta, PB PASI - Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, gagal lolos ke semifinal nomor lari 100 meter putra pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 Qatar, Sabtu (28/9/2019) malam WIB. Turun di babak penyisihan pada heat 6 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Zohri yang menempati lane 6 hanya menempati peringkat keenam dengan catatan waktu 10,36 detik. Heat keenam dimenangi pelari Amerika Serikat, Chistian Coleman dengan waktu 9,98 detik. Urutan kedua dihuni pelari Italia Marcell Jacobs (10,07 detik), dan urutan ketiga ditempati sprinter Jepang Sani Brown (10,09 detik).
Sekretaris umum PB PASI Tigor Tanjung memberikan tanggapan atas kegagalan Lalu tersebut. "Saya rasa Zohri memang belum saatnya membuat kejutan di sini, terlalu banyak pelari yang jauh lebih hebat dari dia baik dari segi prestasi maupun pengalaman," kata Tigor.
Menurut Tigor, setiap kejuaraan internasional yang diikuti Zohri akan menjadi bekal serta mematangkan teknik dan mental bagi sprinter berusia 19 tahun itu. Zohri diproyeksi akan mencapai prestasi puncaknya pada saat usianya matang di 24 tahun, atau diperkirakan pada olimpiade 2024 mendatang.
Setelah tampil di Kejuaraan Dunia di Doha ini, PB PASI menurut Tigor Tanjung, akan menyusun program bagi Zohri untuk mematangkan persiapan menjelang Olimpiade 2020 di Tokyo dengan target bisa berlari di bawah 10 detik.
Nomor 100 meter akhirnya dimenangkan oleh sprinter Amerika Serikat Christian Coleman. Ia berhasil mencatatkan waktu 9,76 detik, meninggalkan rekan senegaranya, Justin Gatlin, yang finis di posisi kedua dengan catatan waktu 9,89 detik dan sprinter Kanada Andre De Grasse di posisi ketiga dengan waktu 9,90 detik.
Pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019, Indonesia masih menyisakan satu wakil lagi yakni Maria Natalia Londa yang akan bertarung di nomor lompat jauh putri.
HF
Jakarta, PB PASI - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) memastikan mengirim dua atlet terbaiknya ke ajang IAAF World Athletics Championship 2019, di Doha, Qatar. Kedua atlet tersebut yaitu sprinter Lalu Muhammad Zohri dan pelompat jauh putri Maria Natalia Londa.
Lalu Muhammad Zohri berhasil masuk kualifikasi ke Doha setelah mencatat waktu terbaik di kejuaraan atletik Asia yang berlangsung di Doha, Qatar beberapa waktu lalu. Sementara Maria Londa dipilih PB PASI mewakili Indonesia setelah Federasi Atletik Dunia (IAAF) mengundang 1 atlet Indonesia sebagaimana pada ajang kejuaraan dunia sebelumnya. Prestasi Maria londa yang pernah meraih medali emas Asian Games 2014, dianggap bisa bersaing dengan atlet-atlet terbaik dunia lainnya.
Saat kejuaraan dunia atletik 2017 yang berlangsung di London, Indonesia mengirim sprinter putri Ulfa Silviana di nomor 200 meter. Lalu dan Maria akan didampingi pelatih masing-masing yaitu Eni Sumartoyo, Erwin Maspaitella, dan I Ketut pageh. Tim Indonesia sendiri akan dipimpin manager Siti Tazkiyah Hasan atau yang akrab disapa Ikki Hasan.
HF
More...
Jakarta, PB PASI - PB PASI memutuskan untuk tidak mengirim juara dunia U20 Lalu Muhammad Zohri ke ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Hal itu ditegaskan ketua umum PB PASI Mohamad Hasan di Jakarta. Mantan menteri perindustrian dan perdagangan ini mengemukakan alasannya tidak menurunkan Zohri. "Lalu (Zohri) itu kelasnya sudah kelas dunia. Lalu mau ke Qatar (kejuaraan dunia), ke Doha. Jadi nanti tidak akan saya kirim ke Sea Games," ujar pria yang akrab disapa Bob Hasan, di stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
Bob Hasan ingin memberikan kesempatan pada bibit muda untuk tampil di Sea Games Filipina 2019. "Sea Games kami kirim anak-anak muda. Nah, ini yang nanti kami kembangkan bisa 10, 20 (orang) yang kaya Emil (Emilia Nova) 10 orang, kaya Lalu 10 orang), kalau satu-satu itu yang salah. Pembinaannya mesti kami ubah, mesti banyak anak-anak, karena anak-anak ini kalo sekarang lari, besok dah segar lagi," tegas Bob Hasan.
Sementara itu, Zohri tidak mempermasalahkan dirinya tak tampil di Sea Games. Ia mengakui tak kecewa karena masih ada kejuaraan yang jauh lebih besar. Atlet yang sudah dipastikan lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang ini juga tak mencanangkan target menang pada kejuaraan dunia di Qatar, ia hanya ingin fokus bertanding.
"Ya ke depan banyak kejuaraan dunia. Jadi ya gak apa-apa sih gak diturunin, gak kecewa juga, karena kan ada kejuaraan yang lebih besar," ungkap Zohri.
Dalam surat PB PASI ke Komite Olimpiade Indonesia, terdapat 35 atlet yang akan diberangkatkan ke manila, November-Desember 2019 mendatang. Menurut Direktur Pelatnas PB PASI Mustara Musa, sebenarnya PB PASI ingin mengirim lebih banyak lagi atlet untuk berlomba di SEA Games 2019. Selain untuk meraih medali, PB PASI juga ingin melakukan proses regenerasi atlet dengan memperbanyak keterlibatan atlet muda di ajang-ajang internasional. Namun, KOI hanya menyetujui daftar atlet yang memang punya potensi meraih medali di ajang antar negara ASEAN tersebut. "Sesuai kebijakan ketua umum PB PASI, kita ingin mengirim banyak atlet muda ke SEA Games, tapi KOI membatasinya, jadi kita mau gak mau ikuti," ujar Mustara.
Namun, tak tertutup kemungkinan PB PASI akan mengirim sendiri atlet-atlet muda untuk berlaga di SEA Games dengan biaya dari PASI sendiri seperti yang dilakukan pada SEA Games 2017 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
HF
Berikut daftar atlet Atletik Untuk SEA Games 2019
1. Eko Rimbawan
2. Mochammad Bisma Abina
3. Joko Kuncoro
4. Adith Rico Pradana
5. Adith Rici Pradana
6. Agus Prayogo
7. Robi Syaintun
8. Welman David Pasaribu
9. Rio Maholtra Halomoan
10.Edwin Binsar
11. Atjong Tio Purwanto
12. Hendro
13, Bayu Prasetyo
14. Frederick Saputra
15.Sapwaturrahman
16. Rafika Putra
17. Abd Hafiz
18. Fauma Defril Jumra
19. Alvin Tehupeiory
20. Tyas Murtiningsih
21. Jeany Nuraini A Agreta
22. Ema Nuryanti
23. Dewi Ayu Agung Kurniayanti
24, Sri Maya Sari
25. Eka Cahaya Ningrum
26. Marselina Tamu Apu
27. Agustina Mardika Manik
28. Pretty Sihite
29. Odekta Elvina Naibaho
30. Emilia Nova
31. Maria Natalia Londa
32. Diva Renatta Jayadi
33. Eki Febri Ekawati
34. Atina Nurkamila
35. Triyaningsih
Jakarta, PB PASI - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) kembali memberikan apresiasi kepada atlet atletik yang telah berprestasi sepanjang 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, PB PASI memberikan penghargaan berupa uang pembinaan kepada para atlet yang memecahkan rekor nasional dalam berbagai turnamen termasuk Kejurnas Atletik 2019.
Sebanyak 14 atlet terpilih mendapat penghargaan, termasuk sprinter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. "Sebetulnya tidak susah untuk membina olahraga atletik, yang penting atlet harus bisa disiplin. Disiplin makan, disiplin latihan, disiplin istirahat, Jadi kalau kita mau ke level dunia juga tidak sukar, mudah saja," kata Ketua PB PASI, Bob Hasan dalam sambutannya pada acara penganugerahan atlet berprestasi di Gedung Menara Hijau, Jakarta, Rabu (7/8).
Bob Hasan meminta para atlet agar memanfaatkan bonus yang diberikan secara baik untuk investasi masa depan termasuk dengan membuka usaha kecil dan menengah. Dia berharap para atlet harus bisa menjadi orang yang kaya dan berkecukupan hingga kelak jika sudah tidak lagi menjadi atlet mereka tetap mampu hidup sejahtera. "Kita tidak saja mendidik mereka ini untuk menjadi atlet dunia, tapi kita mendidik mereka juga untuk menjadi pengusaha kecil menengah," pungkasnya.
HF
Cibinong, Indonesia - Atlet lempar lembing asal Bengkulu Egi Patli Pranata menjadi peraih medali emas terakhir pada hari pertama Kejuaraan nasional U18, U20 dan Senior yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong Kabupaten Bogor, sore tadi. Egi yang baru saja memecahkan rekor ASEAN School Games 2019 di Semarang, pekan lalu, berhasil mencatatkan lemparan terjauhnya sejauh 65,01m yang merupakan catatan rekor nasional baru lempar lembing yunior putra. Egi memecahkan rekornas atas nama Abdul Hafiz yang dibuat lima tahun lalu yaitu dengan lemparan sejauh 63,60 m.
Medali perak diraih atlet Jawa Timur, Dedi Arum Setiawan yang mencatat lemparan sejauh 59,44 M. sementara perunggu diraih atlet Sumatera Barat Erit Martahiret (55,15 M). Dengan hasil ini, Bengkulu sukses masuk enam besar peraih medali pada hari pertama Kejurnas. Tim Jawa Timur masih mendominasi perolehan medali dengan pencapaian berupa 6 medali emas, dan 2 perak. Sementara di posisi kedua ditempati tim tuan rumah Jawa Barat dengan 3 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. tim Atletik DKI Jakarta berada di posisi ketiga dengan 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu.
Perolehan Medali Kejurnas U18, U20 dan Senior
1) Jawa Timur Emas (6), Perak (2) Perunggu (0)
2) Jawa Barat Emas (3), Perak (1), Perunggu (1)
3) DKI Jakarta Emas (1), Perak (1), Perunggu (3)
4) NTT Emas (1) Perak (0) Perunggu (0)
5) Bali Emas (1) Perak (0) Perunggu (0)
6) Bengkulu Emas (1) Perak (0) Perunggu (0)
7) Sumatera Utara Emas (1) Perak (0) Perunggu (0)
8) Sumatera Barat Emas (0) Perak (3) Perunggu (2)
9) NTB Emas (0) Perak (1), Perunggu (2)
10) Papua Emas (0) Perak (1), Perunggu (1)
11) Banten Emas (0) Perak (1), Perunggu (1)
12) Bangka Belitung Emas (0) Perak (1), Perunggu (1)
13) Riau Emas (0) Perak (1) Perunggu (0)
14) D.I. Yogyakarta Emas (0) Perak (1) Perunggu (0)
15) Jawa Tengah Emas (0) Perak (1) Perunggu (0)
16) Maluku Emas (0) Perak (0) Perunggu (1)
Jakarta, Indonesia - Dua hari jelang perhelatan Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U20 dan Senior diadakan, suasana stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor mulai ramai. Sejumlah atlet dari beberapa daerah sudah mulai mengadakan latihan untuk beradaptasi dengan kondisi stadion yang bakal menjadi tempat penyelenggaraan kejurnas selama 7 hari tersebut.
Kejurnas yang akan berlangsung dari tanggal 1 Agustus sampai 7 Agustus 2019 ini dipastikan akan diikuti atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Ketua panitia penyelenggara kejurnas Dwi Prijono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1071 atlet dari seluruh Indonesia yang memastikan diri akan ikut ambil bagian dalam ajang yang juga menjadi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 mendatang. Dari 1071 atlet tersebut, 332 diantaranya merupakan atlet U-18, 282 atlet atlet U-20 dan 754 atlet senior.
Sejumlah atlet nasional juga dipastikan akan turun di ajang terbesar tahun ini. Menurut Dwi, kejurnas juga akan menjadi ajang promosi dan degradasi bagi atlet pelatnas PB PASI. Apalagi, dengan rencana pelatnas PB PASI yang komposisinya akan diisi lebih banyak dengan atlet-atlet U-18 dan U-20.